SURAT TERAKHIR
(MVA,03-11-2012
– 03-11-2016)
Ini yang
terjadi penyesalan pun yang tiada henti , saya tak mampu untuk memahami
lagi,entah dalam bentuk sebuah pengertian ataukah dalam bentuk sebuah perjalan,
penalaranku hampir tak bertuan bahkan bisa dibilang tak punya pikiran,saya tak
tau apa arti dari yang telah terjadi hidup saya semakin tak bisa mengerti aku
tau benar mungkin cinta yang mendasari kita untuk bersama tapi apa gunanya jika
didalamnya ada kebohongan yang nyata,
Aku mungkin yang terlalu bodoh untuk percaya cintamu yang katanya nyata
adanya,tapi apa daya segalanya sudah terjadi perih hidup ini seakan menutup
pola dan cara berpikir masa depan yang telahku canangkan untukmu dan aku,
Aku tak banyak mengerti perihal apa yang membuatmu membohongiku,tapi jika
boleh jujur aku seperti tak bernyawa sekarang, bukan tentang dirimu yang
membuatku begini,juga bukan karena cintamu yang buatku begini karna memang saya
sadar kau memang tak mampu mencintai,tapi ini soal apa yang saya perbuat
tentang ketulusan dan kehormatan yang telah saya jaga atas nama dirimu
.
Allah terlalu baik atau bisa jadi saya katakan allah terlalu jujur dalam
memperlihatkan segalany,dirimu yang saya sanjung melebihi nadiku bahkan boleh
dibilang melebihi nafasku kini menjadi momok dalam diriku,kadang aku berfikir
tentang lamanya hubungan dan kebersamaan kita yang terlalu dekat dan bersua
layaknya suami dan istri, saat itu jujur kumengeja dirimu dalam perbuatanmu
kekecewaan yang mendalam menjadikanku menjadi pribadi yang murung.
Kau mungkin biasa saja karena kau memang berada pada tipe yang tak
perduli,tapi aku tidak karena aku telah terbiasa di didik menjadi lelaki yang
punya pemahaman tanggung jawab,aku terlanjur tersakiti ketika kau dengan mudah
membagi cintaku sedangkan dilain sisi ketika banyak wanita menggoda saya ibarat
patung tak bernyawa dan pura pura tak tau bahkan saya dibenci oleh mereka
karena menolak mereka
.
Aku terlanjur terluka dalam lukaku yang membabi buta,entah kenapa saya
begini,mungkin karena saya tidak terbiasa melukai dan membohongi,segalanya
serentak mengubah hidup saya 100% dalam langkah langkah kini yang ternyiang
adalah penyesalan,penyesalan yang mungkin akan hilang dalam waktu cukup lama.
Ini surat terakhir saya untukmu , surat yang akan kututup sebagai akhir
dari jalan yang tak berujung ini,dalam surat ini juga ingin kusampaikan cintaku
yang tulus untukmu yang mungkin setelah ini tak kau dapati dari laki laki
lain,dan pengakuanku bahwa kadang ku sering marah hingga membuat dirimu sulit
bergerak tapi jujur tak ada niat untuk membuatmu tersisih di ujung kehidupan,ku
hanya ingin menjaga dirimu dari tangan tangan yang mungkin akan mengambilmu.
Cintaku pada mu tak terukur lagi perjalanan yang saya jalani ini
menginginkan dirimu jadi ratu dalam istana ku dan ibu dari benih benih yang
berdiri dalam jalan allah,saya tak pernah meminta lebih untuk ini,bahkan sayaa
tak pernah meminta apa apa karena saya sudah cukup bersyukur dengan kamu ada
disampingku,ketahuilah aku punya impian yang besar tentang kita berdua dalam jingkal
tidur dan khayalku selalu melambungkan cerita tentang kita kedepanya,saya tak
perlu berbicara banyak karena saya rasa kau tau semua tentang perasaan aku
kepadamu.
Dan kini tibalah kita pada fase yang tak kuinginkan yaitu fase perpisahan
fase yang dalam benakku tak pernah terpikirkan,tapi apa jadinya kebohonganmu
dan penghianatanmu menghacurkan semuanya,aku tak mengapa jika kita pisah tapi
yang sesalkan rangkaian mimpi yang saya bangun harus saya kubur hidup hidup dan
itu karena perbuatanmu.
Kini tiba pada
penghujung surat ini,selamat tinggal dan jadilah pribadi yang kuat ketika kau
mampu menghacurkan pribadi sekeras pribadi adham tuanaya saya yakin kau telah
menyiapkan cara untuk menguatkan pribadimu ketika adham meninggalkan dirimu.
Jaga dirimu
jaga kesehatanmu,dan rubah sifatmu dan jadikan dirimu wanita yang terus
mengoreksi diri kamu agar tetap menjadi wanita yang mampu melindungi diri dan
pemahaman,cukup sekian dan ketika saya ketik surat ini ada tetes demi tetes air
mata yang menemaniku.
Sepatah kata
:
KETIKA CINTA KUTUAI MAKA
PENGORBANANKU JADI TARUHAN,BUKAN TENTANG APA APA TAPI PERJUANGAN,DAN CINTAKU
YANG KUPERJUANGKAN TELAH SAMPAI PADA AMBANG BATAS KARENAKU TAK MENEMUKAN JALAN
YANG ADA HANYA JURANG.
AKU PERGI
SEBAGAI TANDA KITA BERHENTI UNTUK BERSAMA SAYA MENDOAKAN AGAR KAU MENDAPATKAN
YANG LEBIH BAIK DI HARI DEPAN,AMIN AMIN YA RABBAL ALAMIN.
ADHAM
TUANAYA
05-11-2016
(MVA)