Kamis, 17 November 2016


SURAT TERAKHIR
(MVA,03-11-2012 – 03-11-2016)


Ini yang terjadi penyesalan pun yang tiada henti , saya tak mampu untuk memahami lagi,entah dalam bentuk sebuah pengertian ataukah dalam bentuk sebuah perjalan, penalaranku hampir tak bertuan bahkan bisa dibilang tak punya pikiran,saya tak tau apa arti dari yang telah terjadi hidup saya semakin tak bisa mengerti aku tau benar mungkin cinta yang mendasari kita untuk bersama tapi apa gunanya jika didalamnya ada kebohongan yang nyata,

Aku mungkin yang terlalu bodoh untuk percaya cintamu yang katanya nyata adanya,tapi apa daya segalanya sudah terjadi perih hidup ini seakan menutup pola dan cara berpikir masa depan yang telahku canangkan untukmu dan aku,

Aku tak banyak mengerti perihal apa yang membuatmu membohongiku,tapi jika boleh jujur aku seperti tak bernyawa sekarang, bukan tentang dirimu yang membuatku begini,juga bukan karena cintamu yang buatku begini karna memang saya sadar kau memang tak mampu mencintai,tapi ini soal apa yang saya perbuat tentang ketulusan dan kehormatan yang telah saya jaga atas nama dirimu
.
Allah terlalu baik atau bisa jadi saya katakan allah terlalu jujur dalam memperlihatkan segalany,dirimu yang saya sanjung melebihi nadiku bahkan boleh dibilang melebihi nafasku kini menjadi momok dalam diriku,kadang aku berfikir tentang lamanya hubungan dan kebersamaan kita yang terlalu dekat dan bersua layaknya suami dan istri, saat itu jujur kumengeja dirimu dalam perbuatanmu kekecewaan yang mendalam menjadikanku menjadi pribadi yang murung.

Kau mungkin biasa saja karena kau memang berada pada tipe yang tak perduli,tapi aku tidak karena aku telah terbiasa di didik menjadi lelaki yang punya pemahaman tanggung jawab,aku terlanjur tersakiti ketika kau dengan mudah membagi cintaku sedangkan dilain sisi ketika banyak wanita menggoda saya ibarat patung tak bernyawa dan pura pura tak tau bahkan saya dibenci oleh mereka karena menolak mereka
.
Aku terlanjur terluka dalam lukaku yang membabi buta,entah kenapa saya begini,mungkin karena saya tidak terbiasa melukai dan membohongi,segalanya serentak mengubah hidup saya 100% dalam langkah langkah kini yang ternyiang adalah penyesalan,penyesalan yang mungkin akan hilang dalam waktu cukup lama.

Ini surat terakhir saya untukmu , surat yang akan kututup sebagai akhir dari jalan yang tak berujung ini,dalam surat ini juga ingin kusampaikan cintaku yang tulus untukmu yang mungkin setelah ini tak kau dapati dari laki laki lain,dan pengakuanku bahwa kadang ku sering marah hingga membuat dirimu sulit bergerak tapi jujur tak ada niat untuk membuatmu tersisih di ujung kehidupan,ku hanya ingin menjaga dirimu dari tangan tangan yang mungkin akan mengambilmu.

Cintaku pada mu tak terukur lagi perjalanan yang saya jalani ini menginginkan dirimu jadi ratu dalam istana ku dan ibu dari benih benih yang berdiri dalam jalan allah,saya tak pernah meminta lebih untuk ini,bahkan sayaa tak pernah meminta apa apa karena saya sudah cukup bersyukur dengan kamu ada disampingku,ketahuilah aku punya impian yang besar tentang kita berdua dalam jingkal tidur dan khayalku selalu melambungkan cerita tentang kita kedepanya,saya tak perlu berbicara banyak karena saya rasa kau tau semua tentang perasaan aku kepadamu.

Dan kini tibalah kita pada fase yang tak kuinginkan yaitu fase perpisahan fase yang dalam benakku tak pernah terpikirkan,tapi apa jadinya kebohonganmu dan penghianatanmu menghacurkan semuanya,aku tak mengapa jika kita pisah tapi yang sesalkan rangkaian mimpi yang saya bangun harus saya kubur hidup hidup dan itu karena perbuatanmu.

     Kini tiba pada penghujung surat ini,selamat tinggal dan jadilah pribadi yang kuat ketika kau mampu menghacurkan pribadi sekeras pribadi adham tuanaya saya yakin kau telah menyiapkan cara untuk menguatkan pribadimu ketika adham meninggalkan dirimu.

     Jaga dirimu jaga kesehatanmu,dan rubah sifatmu dan jadikan dirimu wanita yang terus mengoreksi diri kamu agar tetap menjadi wanita yang mampu melindungi diri dan pemahaman,cukup sekian dan ketika saya ketik surat ini ada tetes demi tetes air mata yang menemaniku.
Sepatah kata :

                      KETIKA CINTA KUTUAI MAKA PENGORBANANKU JADI TARUHAN,BUKAN TENTANG APA APA TAPI PERJUANGAN,DAN CINTAKU YANG KUPERJUANGKAN TELAH SAMPAI PADA AMBANG BATAS KARENAKU TAK MENEMUKAN JALAN YANG ADA HANYA JURANG.
AKU PERGI SEBAGAI TANDA KITA BERHENTI UNTUK BERSAMA SAYA MENDOAKAN AGAR KAU MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DI HARI DEPAN,AMIN AMIN YA RABBAL ALAMIN.

                                                                                              ADHAM TUANAYA
                                                                                                     05-11-2016
                                                                                                       (MVA)